link's karan's page's ku's

|Clubgo|Cerita diri|gostory|cerita dunia|

Thursday, March 16, 2006

The Story of my GO

“When I Found the game, I fell I can be more challenged than I play another game?” And I think that true, small think is beautiful!

In First Go I meet on my High School
Sebuah hal yang sangat biasa, saya mulai mengenal Permainan Igo berdasarkan rasa penasaran saya terhadap artikel di sebuah majalah yang menceritakan tentang sebuah Anime yang bertemakan permainan Go di dalamnya sebuah permainan yang awalnya saya anggap hanya sebuah game yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan saya. Saya tidak pernah berpikir bahwa hal ini bisa merubah saya di masa depan ini hanya sebuah hal yang kecil sebuah artikel yang saya sendiri tidak terlau menyukainya Artikel Hikaru no Go yang ada di salah satu majalan Anime yang ada di Indonesia.

Saya merupakan tipikal anak-anak seusia saya pada saat itu, saya sedang mencari jati diri dan tujuan hidup di masa depan walaupun saya sendiri tidak sadar akan hal itu, kebiasaan saya hanya menghabisakn waktu dengan bermain dan bermain dari main Videogame, Basket, ekskull, atau kegiatan kegiatan yang kebanyakan anak-anak usia 16-17 tahun biasa lakukan.

Pada awal kelas dua saya mempunyai sebuah kebiasaan baru yaitu membaca, walaupun saya tahu membaca merupakan penting tetapi sejujurnya hal ini di lakukan karena di suruh sekolah dan saya pun harus melakukanya lalu apa hubungannya dengan Igo, karena di sekolah di wajibkan membaca novel pada jam pagi dan sayapun malas sehingga saya suka menipu guru saya dengan membaca Komik, ya komik yang biasanya saya pinjam di sebuah Taman bacaan di dekat sekolah saya.

Pada saat itulah saya yang suka membaca komik mulai ketagihan dan sering ke taman bacaan. Suatu hari komik-komik kesukaan saya yang biasa saya baca sudah hamper habis atau harus menunggu di terbitkan. Saking ga ada bacaan saya cri referensi di majalah Anime dan tak sengaja membaca artikel hikaru no Go, karena di sana di katakan bahwa Hikaru no Go adalah salah satu anime yang popular di sana saya menjadi penasaran dan mencoba untuk meminjamnya di taman bacaan pada keesokan harinya. Saya tidak menyangka art work dari komik ini sangat bagus dan penyampaian ceritanya sangat mudah di mengerti “simply but surely beautiful” walaupun pada saat itu saya membacanya yang bajakan. Dari situ saya mulai penasaran terhadap permainan ini saya pun merekomendasikan komik ini kebeberapa teman saya. Dan tanggapan dari teman-teman saya pun sangat bagus mereka tertarik dengan ceritanya.

Setelah beberapa lama saya mengikuti serial ini saya mencoba mencari tahu bagaimanakah permainan ini bisa saya mainkan. Kebetulan sekali kaka saya yang biasa main di internet juga pernah main permainan ini akhirnya saya meminta di ajari oleh kaka saya dan tidak menyangka kaka saya sangat jago memainkanya dan sayapun kalah telak. Tanpa berputus asa dan rasa penasaran saya yang tinggi saya terus bermain dengan kaka saya walaupun pada saat itu saya membuat papan dan biji gonya hanya dari sebuah kertas karon yang sedikit tebal.

Keesokan harinya saya membawa papa dari kertas ini ke sekolah dan mengajak salah satu teman saya untuk memainkanya ia pun tertarik dan akhirnya kita bermain walaupun hanya berdua, pada waktu istirahat kita bermain di dalam kelas dan tak sengaja teman saya yangkelasnya berbeda dan juga suka sama hikaru no Go melihat kita sedang bermain Go dan akhirnya ia pun ikut bermain Go di kelas. Aku pun tak menyangka setelah itupun teman teman yang melihat kami bermain penasaran sebenarnya kami sedang memainkan apa sehingga mereka semuah mencobanya pada minggu pertama itu kurang lebih orang yang bermain Go di kelas saya menjadi sepuluh orang. Tetapi yang paling sering main hanya 4 orang saja. Dan teman saya yang kelasnya berbeda ikut mengembangkan jumlah pemain di sana sebanyak 3 orang yang aktif. Kami bertujuh terus berlati pada saat itu dan kami juga mencoba untuk memainkan game itu di internet walaupun hany saya dan teman saya yang di kelas berbeda yang paling sering.selain itu kami juga meng improve go bang kami yang asalnya dari karton menjadi karton dan kacing baju. Mungkin sangat mengenaskan tetapi kami sangat senang pada saat itu.

Pada suatu hari kami mengusulkan untuk membuat sebuah tournament antar kelas saya dan teman saya yang di kelas satunya lagi dan akhirnya kami sepakat untu mengadakanya. Tournament itu pun di laksana kan pada jam satu siang sepulang sekolah sayangnya teman teman saya yang asalnya berjumlah 7 pemaintetap beberapa di antaranya tidak bias ikut sehingga jumlah pertandingan kami hanya tiga kali pertandingan.

Tanpa terasa akhirnya kami menuju kenaikan kelas dan club go kami pun ter ancam bubar karena banyak teman-teman kami yang merasa lebih penting menggurus kelulusan mereka di kelas tiga nanti. Tetapi saya dan teman saya yang beda kelas biasa saya sebut Akbar terus memainkan game ini pada saat itu saya sedikit terpukul karena jumlah pemain menjadi sangat sedikit.

Tanpa terasa akhirnya saya naik ke kelas tiga saya dan teman saya sepakat unuk masuk di kelas yang sama untuk melanjutkan Club Go kami dan selain itu untuk melatih kami sehingga menjadi lebih baik. Pada saat itu juga kami meng improve Go ban kami pada saat itu dengan membuat papan yang terbuat dari bekas meubel yang ada di rumah saya.

Di kelas tiga ini kami mulai lebih sering memainkan igo berdua saja dan pada saat kami bermain beberapa teman baru kami yang penasaran dengan permainan Go mulai menayakan cara bermainya kami pun memberikan beberapa tutorial kepada mereka dan permainan Igo pun menjdi ramai kembali. Pada saat itu jumlah pemain yang sering main dengan kami berjumlah 15 orang walaupun mereka tidak aktif dal ini di sebapkan jumlah papan go yang sedikit yaitu hanya berjumlah 2 papan. Kami biasanya bermain pada saat istirahat dan pada saat sehabis belajar. Kadang kadang saya dan Akbar sering bermain Go ketika guru yang mengajar tidak masuk.

Antusiame padsa saat itu cukup tinggi tetapi hanya bertahan sementara karena teman0teman sering kalah ataupun atas kesibukan mereka sendiri mereka menjadi sedikit enggan untuk terus bermain Igo dan Akhirnya pada akhir kelas tiga jumlah pemain tetap yang paling sering bermain Go hanya saya, Akbar, Zaldi, Suga dan Alex.

Hari kelulusan pun menjadi kenyataan kami semuah lulus SMA dan merupakan hari ter akhir kami bermain Go di sekolah dan sayangnya kami tidak melakukan Pertandingan terakhir di kelas tiga mungkin itu sedikit penyesalan dari diri saya tetapi saya yakin di akhir kelas tiga saya bukanlah akhir dari Cita-cita saya untuk mengembangkan Igo di masa depan.

2 Comments:

Blogger tjahaju said...

alo alo..
jad GO ini suatu permainan... kayak Othello gitu a?

2:08 AM  
Blogger Hadi said...

sy bahkan sehari mbaca manga scannya, dah penasaran ama permainan ini

12:23 AM  

Post a Comment

<< Home